Write a Review

Lost Stars

Summary

Min Yoongi, satu kata untuk lelaki itu, dia orang yang kuat. Ia tak pernah mengeluh atas takdir yang telah menimpanya. Bagaimana kejamnya dunia mempermainkannya. Ia selalu tersenyum. Ia tak pernah menunjukkan kesedihannya. "Min Yoongi aku mencintaimu." © Lilaclulaxy 2020 Please don't judge a book by the cover

Genre:
Romance / Other
Author:
Lillula
Status:
Ongoing
Chapters:
1
Rating:
n/a
Age Rating:
16+

Track 1: Murid Baru

"Hana kata Dongwoo ssaem dikelas kita bakal ada murid baru." tutur Hyerin teman sebangku Hana tiba-tiba.

Hana berhenti memakan Jajangmyeon miliknya lalu menoleh ke arah Hyerin. Merasa tertarik dengan arah perbincangan temannya.

"Beneran? Kok gue nggak tau." balasnya disertai kernyitan dahi membuat Hyerin menghembuskan nafas malas.

"Ck, kebanyakan pacaran sama kapten basket kelas sebelah sih." ujar Hyerin dengan nada mengejek.

Hana tersipu malu setelahnya. Memang benar belakangan ini waktunya lebih banyak dihabiskan bersama Taehyung - pacarnya sekaligus si kapten basket kelas Ipa 2. Hubungan mereka sudah berjalan selama tiga bulan. Semenjak mereka naik ke kelas dua belas.

"Enggak juga kali." elak Hana tak mau mengaku.

"Gausah sok ngelak deh, bilang aja bener."

"Omong-omong lo tau gak siapa murid barunya?" tanya Hana mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Dasar bego, mana gue tau. Muridnya aja belum dateng." cerocos Hyerin membuat Hana mempoutkan bibirnya.

"Ya siapa aja tau."

Dua orang lelaki dengan seragam basket menghampiri meja Hana dan Hyerin. Salah satu dari mereka merangkul Hana posesif sedangkan yang satunya duduk santai di sebelah Hyerin dan langsung mencomot softdrink di meja.

"Heh bantet minumannya punya gue!" omel Hyerin pada Jimin yang seenaknya menenggak minuman gadis itu.

Jimin nyengir kemudian, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Minta dikit doang masa nggak boleh, gue haus nih habis main basket." balasnya tanpa dosa.

"Kalo haus ya beli. Jangan minta kaya orang susah! Pokonya harus diganti, titik." balas Hyerin lagi tak mau kalah.

Hana dan Taehyung yang menyaksikan drama picisan ini hanya terkekeh kecil. Sesekali Hana mengelap keringat diwajah kekasihnya dengan tissue yang selalu ia bawa disaku.

"Sekali-kali akur kenapa si, tiap ketemu ribut mulu perasaan." sahut sang lelaki tampan. Siapa lagi jika bukan Taehyung, kekasih dari seorang gadis bernama Song Hana.

"Dia yang mulai duluan." ujar Jimin sembari menunjuk Hyerin gemas. Sedangkan gadis yang ditunjuk sudah memelototkan matanya menatap Jimin tak terima. Apa-apaan, jelas sekali bahwa lelaki bermarga Park ini yang memulai duluan.

"Lo yang mulai duluan! Pokoknya harus ganti minuman gue!" desis Hyerin tak terima.

"Iya besok gue ganti. Dompet gue ketinggalan diloker." jawab lelaki bermata sipit itu malas.

"Oke, gue pegang kata-kata lo." final Hyerin ketus setelahnya.

"Oh ya Hana, hari ini aku nggak bisa nganter kamu pulang ke rumah. Ada pemantapan latihan buat lomba basket dua bulan lagi." ujar Taehyung memberi tahu.

Sebagai kapten basket tentu saja ia sangat sibuk, apalagi saat akan ada perlombaan. Ia harus berlatih lebih keras dibanding yang lain. Belum juga mengawasi anggotanya latihan saat Eunhyuk ssaem tidak bisa menemani karena ada urusan lain.

Hana mengangguk, ia tau pasalnya Taehyung itu sangat sibuk beberapa minggu ini. Lagian kakaknya bisa menjemputnya nanti atau pilihan terakhir jika kakaknya tidak bisa menjemput ia bisa naik bus atau memesan taksi.

"Iya nggak apa-apa kok, aku bisa minta kak Junhui buat jemput." balasnya disertai dengan senyum yang menyejukkan hati.

Taehyung mencubit pipi Hana pelan,"Makasih buat pengertiannya."

Jimin yang melihat adegan didepannya mendecih lirih. Seenaknya saja bermesraan didepan orang. Mentang-mentang sudah punya pacar, dunia serasa milik berdua.

"Gausah sok mesra deh lo Tae."

Taehyung hanya terkekeh kecil melihat Jimin yang kesal, ternyata sohibnya ini iri dengan perlakuannya kepada Hana.

"Makanya cari pacar dong, biar nggak ngiri liat orang mesra-mesraan." celetuk Hyerin.

Darah Jimin rasanya mendidih mendengar ucapan Hyerin, gadis terbawel yang pernah ia temui.

"Diem nggak, gue pacarin juga lo lama-lama." balas Jimin main-main yang ditangkap oleh Hyerin serius.

Sontak Hyerin bergidik ngeri, tidak bisa membayangkan kedepannya jika lelaki bantet disampingnya ini menjadi pacarnya. Bisa ditertawakan satu sekolah bila itu terjadi, melihat dimana saja jika ia bersama dengan Jimin pasti berakhir ribut akibat ulah kecil. Benar-benar sebuah mimpi buruk jika itu terjadi.

"Najis."

"Udah, lo berdua diem. Kalau mau ribut jangan disini." ucap Hana menengahi.

Tak lama bel tanda masuk dimulai, Hana dan Hyerin bergegas masuk ke kelas mereka sedangkan Taehyung dan Jimin melanjutkan latihan basket di lapangan indoor.

•••

#Hana POV

Kelas yang awalnya ricuh berubah menjadi hening saat Seungho ssaem -guru bahasa inggris sekaligus wali kelasku- memasuki kelas bersama dengan seorang lelaki berkacamata. Lelaki itu tampak sangat gugup dengan buliran keringat yang tercetak jelas diwajahnya. Aku bisa melihat tampilannya yang sangat sederhana, seragam yang ia kenakan tampak lusuh. Kupikir itu bukan seragam baru namun bekas. Sepatu yang ia pakai juga warnanya tampak pudar dan kusam. Entah kenapa batinku meringis melihat itu.

"Siang anak-anak." sapa Seungho ssaem kepada kami.

"Siang ssaem." balas kami semua bersamaan.

"Ah ya, seperti yang sebelumnya sudah kalian dengar. Kelas kita kedatangan murid baru, namanya Min Yoongi. Dia siswa berprestasi yang mengikuti jalur pertukaran pelajar. Ssaem harap kalian bisa berteman baik denganya." ucap Seungho ssaem menerangkan.

Aku mendengar teman-teman berbisik-bisik membicarakannya. Banyak dari mereka yang tidak suka dengan Yoongi karena penampilannya. Mereka pikir Yoongi bukanlah berasal dari keluarga yang berada. Aku yakin lelaki itu pasti mendengar semua bisikan teman kelasku, tapi ia mencoba tetap tersenyum dengan itu. Aku menghela nafas, mereka selalu seperti itu, menilai seseorang dari penampilan tanpa mengetahui latar belakangnya. Memangnya apa salahnya jika lelaki itu datang untuk bersekolah disini, semua orang berhak untuk bersekolah disini.

"Baiklah Yoongi kau bisa duduk bersama Hoseok. Hoseok angkat tanganmu."

Hoseok mengangkat tangannya dengan malas. Lalu Yoongi segera berjalan menuju meja Hoseok di barisan paling belakang dan duduk disebelahnya.

"Kasian baget ya Na, baru masuk kelas udah diomongin." bisik Hyerin pelan padaku.

Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban. Otakku buyar memikirkan lelaki itu.

"Baiklah selanjutnya mari kita mulai pelajaran bahasa Inggris kali ini." perintah ssaem membuka pelajaran.

Aku berbalik mengambil buku di tas, sepintas mataku menatap ke arah Yoongi yang juga tengah menyiapkan buku pelajaran. Tak kusangka Yoongi balik menatapku kontan, dengan cepat aku mengambil buku dan segera berbalik.

#Hana POV End

•••

Hana sedang menonton drama Korea di kamarnya, tanganya sibuk menopang dagunya dengan posisi tengkurap dikasur.

"Dek." sebuah kepala menyembul dari pintu kamar Hana yang tak terkunci.

Merasa diabaikan orang tersebut memasuki kamar sang adik dan berdiri didepannya persis.

"Dek." panggilnya lagi namun Hana tetap fokus menonton drama yang tengah menampilkan sepasang kekasih sedang berada disebuah taman. Sang laki-laki menatap sang gadis kontan, lalu perlahan mendekat, semakin dekat membuat sang gadis refleks menutup mata.

Orang yang jengah itu menutup laptop Hana kasar lalu mengambilnya, "Dek denger gak sih kakak manggil?!"

Hana berteriak kesal, melihat sang kakak mengganggu acara menonton drama Korea tersebut.

"Iiih kak Junhui, bentar lagi mereka ciuman tau!" geram Hana menatap orang yang dipanggil Junhui itu tajam. Ia berusaha mengambil kembali laptopnya, namun Junhui malah menyembunyikannya di belakang punggung. Membuat Hana mendengus sebal.

"Kak Junhui balikin nggak!" geramnya menantang Junhui.

"Enggak, sebelum kamu beliin kakak susu pisang di minimarket depan."

Hana semakin mendengus mendengarnya. Ini sudah jam sepuluh malam tapi kenapa Junhui memintanya untuk membelikan susu pisang di minimarket. Menyebalkan.

"Kenapa nggak beli sendiri sih? Sekarang udah malem kak." protes Hana tak terima. Ia mengubah posisinya menjadi duduk dipinggiran kasur.

"Yang bilang ini siang siapa? Nanti kalo Kakak yang beli yang jagain rumah siapa? Ayah sama bunda kan lagi ke pernikahan tante Yuna, kemungkinan pulang besok lusa. Emang kamu berani dirumah sendiri?" ujar Junhui membuat Hana berpikir dua kali.

Hana itu sedikit penakut, ia tidak berani tinggal dirumah seorang diri apalagi saat malam hari, karena menurutnya lebih menyeramkan berada ditempat tertutup daripada ditempat yang terbuka. Setelah berpikir lama Hana menatap sang kakak antara kesal dan pasrah.

"Yaudah mana uangnya?"

Junhui mengambil dompet disakunya lalu mengambil uang sejumlah 15.000 won.

"Nih, kembaliannya nanti buat kamu. Inget beliin susu pisang ukuran satu liter."

"Iya."

Hana segera keluar kamar, ia bergegas menuju minimarket dengan berjalan kaki. Jarak antara minimarket dan rumahnya tidaklah jauh, hanya berkisar dua blok. Maka dari itu waktu lima menit pun cukup untuk sekedar pulang pergi.

Hana masuk ke minimarket, lalu mendekat ke arah rak susu. Ia mengambil satu liter susu pisang. Gadis itu beralih ke rak snacks, dan mengambil biskuit berbentuk stick berlapis cokelat. Setelahnya Hana membayar ke kasir.

Gadis itu berjalan pulang dengan kantong plastik di sisi kanannya. Sampai dipertengahan jalan Hana melihat seorang lelaki diseberang jalan tengah menuntun sepeda. Hei dia Yoongi, murid baru tadi siang.

"Mengapa malam-malam seperti ini dia keluar?" monolog Hana bingung. Perlahan siluet Yoongi hilang ditelan jarak. Hana langsung kembali berjalan pulang.

"Kak, nih susu pisangnya. Sama tolong snack aku taruh dikulkas ya, aku ngantuk pengen tidur kan besok sekolah." ucap Hana setelah sampai diruang keluarga dan melihat Junhui yang sedang menonton televisi. Ia memberikan kantong plastik tadi ke Junhui.

"Siap, makasih adekku. Selamat malam, mimpi indah ya."

"Kak Junhui juga jangan kelamaan nonton tv, selamat malam." balas Hana lalu naik ke atas. Dan masuk kamar.

•••

Hi readers:)

Ini work pertama saya disini ya, jadi maaf bila masih ada beberapa kesalahan penulisan dan ketidakrapihan tatanan cerita. Semoga kalian suka.

Terimakasih sudah mampir. Banyak cinta dari Lulaxy ♥♥♥

To be continued

Continue Reading
Further Recommendations

Carine: J’adore la fluidité de cette histoire , il y a une vraie intrigue , on se doute bien que ce loup shadow est un métamorphose, juste il faut laisser le temps au temps

Claudia: Wie ich schon im Kommentar geschrieben habe. An der Rechtschreibung muss noch was getan werden. Die Geschichte an sich ist gut geschrieben.

gwennola: Bonne histoire fluide et pas trop redondante. Bravo

raelynn: This book is good I would recommend to 20+

cristin: Me historia mucho la historia, me pareció linda y realista con respecto a elnpronlena que en ese tiempo se vivía en Venezuela y aún se vive . Me gusto la trama .Y la disfrute

Ella: So first off, I wanted to say, I absolutely loved the story line and plot! It was so interesting! Second, I want to say, I love how you made it to where even though Brandi was a preacher’s daughter and a virgin, that she was still not completely pure. This book had me on the edge of my seat, and ...

Kaari: Just finishing book 4 of this great series and will read 5 before the night is through

More Recommendations

Kaari: I'm currently fighting a cold so laying in bed with all these characters to keep me company is perfection

sarahdavissd227: This was a beautiful story. It very sweet and to the point. There was no manipulation on anyone's part. Blake and Annabelle has choices to make even though he felt undeserving of her it all worked out in the end. Killian was a great matchmaker and a friend to both. I wished he could have also fo...

Kaela: I love the blind Alpha and I am so happy they are second chance mates now. They deserved it. Wonderful plot and good writing!

Susanne Moore: Love this series, the kids are great. Can't wait for the dragon!!!

Susanne Moore: Ugh I hate those bad and selfish people. Can't wait until they all get there butt kicked

About Us

Inkitt is the world’s first reader-powered publisher, providing a platform to discover hidden talents and turn them into globally successful authors. Write captivating stories, read enchanting novels, and we’ll publish the books our readers love most on our sister app, GALATEA and other formats.