Write a Review

Primroses' Promise

Summary

Bagi Iwaizumi berjalan menyusuri kota Irvine ke arah Barat menuju West Coast adalah gambaran setelah dia lulus SMA. Harapan Oikawa akan ikut dengannya ke kota penuh pohon Palm pudar setelah Oikawa menolak dan memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Argentina. Tidak ada penjelasan apa pun dari Oikawa yang dia beri kepada Iwaizumi dan keduanya terpisah walau di benua yang sama hingga keduanya kembali dipertemukan di ruangan putih berhias alat medis dan alat bedah.

Genre:
Drama / Romance
Author:
San Convallaria
Status:
Ongoing
Chapters:
3
Rating:
n/a
Age Rating:
16+

His Diary

Miyagi
Dec, 24th 1999

Oikawa berlari menuruni tangga sembari tangan kirinya menaikkan celana hijau dengan gambar alien yang terlihat melorot dan tangan yang lain membawa balon dengan wajah alien. Dengan cepat dia membuka pintu dan menarik tangan anak bersurai hitam yang tampak pucat karena angin musim dingin. Keduanya langsung menuju ruang tamu, menyalakan televisi dan berteriak kencang saat Alien VS Predator tayang. Manik mata mereka bersinar. Di akhir cerita iwazumi terdiam, sesuatu yang langka bagi Oikawa mengingat dia biasanya akan bicara panjang lebar tentang obsesinya terhadap makhluk yang mirip godzila atau predator.

“Iwa-chan, kau baik-baik saja?”

“Toru, kau ingin ke Amerika? Kita mungkin bisa menemukan mereka di sana?”
Oikawa terdiam sejenak, lalu tawanya pecah tak menyangka Iwazumi akan memikirkan ini Melihat wajah serius Iwazumi, Oikawa sadar anak sebaya yang di depannya saat ini sedang tidak bercanda.

“Tentu. Aku mau. Berjanjilah kita akan ke Amerika suatu saat nanti, berdua.”


Miyagi
March, 14th 2011

Musim semi menyambut miyagi, memberi kebahagian bagi sebagian orang setelah melewati musim dingin. Bunga suisen mulai menampakkan diri seolah mendeklarasikan lembar baru yang telah tiba. Siapa pun yang melihatnya akan membentuk simpul senyum di wajah, tapi tidak untuk kedua orang dengan seragam kelulusan yang sembari tadi duduk bersebelahan dengan wajah mengerut. Kepalan tangan yang mencengkam kuat ujung kursi dengan tatapan yang tajam, keduanya seolah masih berada di musim dingin. Sudah beberapa jam mereka berada dalam posisi ini dan tidak ada percakapan yang keluar, tidak ada yang mau memulai hingga Iwazumi memalingkan wajah sembari mengambil langkah panjang menjauh dari tempat itu. Dia berhenti setelah beberapa langkah tanpa menoleh ke belakang.

“Aku pikir kau masih mengingat janji kita saat itu atau ternyata kau menganggapku bercanda selama ini. Entah lah, aku akan pergi tanpamu.”

Suaranya datar tapi ada rasa kesal dan marah di dalamnya. Kakinya lanjut melangkah meninggalkan Oikawa sendirian dengan wajah merah padam menahan amarah. Hari kelulusan SMA yang dia harapkan menjadi momen terbaik di masa SMA berubah menjadi perpisahan dan pertikaian.

--

Langit malam itu terasa lebih gelap bagi Oikawa dengan raut sedih di wajahnya. Tubuhnya berbaring di kasur, menatap langit-langit dengan pikiran kosong hingga tatapannya berpindah ke meja belajar di samping kasurnya dan menangkap bingkai kecil berisi potret dua wajah yang tidak asing baginya. Itu foto pertama dia dan iwaizumi, 12 tahun yang lalu. Tangannya mengepal dan senyum kusut terpampang. Dia sadar sebentar lagi keduanya akan berada di negara berbeda, tidak lagi menikmati jalanan di kota yang sama, tidak ada lagi perdebatan di stasiun yang sama, juga tidak untuk lapangan voli yang sama. Semua akan berbeda di bulan depan tepatnya saat Iwaizumi memilih untuk melanjutkan hidupnya di Amerika. Bohong jika Oikawa berkata dia lupa janjinya karena tidak sedetik pun dia mengganggap Iwazumi sebagai lelucon. Bukan juga ketidaksengajaan dia menolak tawaran Iwaizumi untuk pergi bersamanya. Bagi Iwazumi, ada sesuatu yang belum ia bisa relakan untuk sementara dan memaksanya berpisah dengan Iwazumi untuk sementara walau dia sempat mengutuk diri sendiri. Rasanya dia ingin menolak tawaran seseorang untuk pergi ke Argentina tapi dia sadar resiko apa yang mungkin menunggunya jika menolak dan seorang Iwazumi marah adalah resiko terbesar. Tangannya mengacak-acak rambutnya mengingat kesalahan yang dia buat pagi ini. Oikawa tak pernah berpikir Iwazumi akan semarah itu bahkan meninggalkan pesannya tanpa membalas satu kata pun.

Continue Reading Next Chapter
Further Recommendations

Vilnel: So intense and suspenseful

millant950: Good love story

ERICK: the book was so good who ever wanna read he did it so good

Yasmin: Muy buena la historia para nada aburrida y recomendada..!!

Pouty: Loved it 🥰 So sweet. Great job writing and great story!!!Well done 👍🏻.

lildeb1960: I cannot give a good review until I have readers of the book

Elizabeth: Me he vuelto adicta a estas historias ya no tengo remedio

Rhinz: I love this book! I was hooked and can’t put it down! 😊😍

honeygirlphx: I haven’t been able to put this down! Great writing love the details and makes your mind see the fantasy

More Recommendations

honeygirlphx: Absolutely loved this book! Can’t wait to read the next one

honeygirlphx: Can’t get enough of your writing! Thanks for sharing spicy and exciting

Keona: I absolutely love this so far

Bamalady78: Love the story line and the different species of shifters. It's great to see different sides of the shifter world than just standard wolves,vampires or lycans.

andrea: todo absolutamente todo me encantó<3

Natalee Lindo: I love these books. Just going from one book to another.

About Us

Inkitt is the world’s first reader-powered publisher, providing a platform to discover hidden talents and turn them into globally successful authors. Write captivating stories, read enchanting novels, and we’ll publish the books our readers love most on our sister app, GALATEA and other formats.